Kamis, 17 September 2009

Perayaan Injil Masuk di Tanah Papua ke 154 Dirayakan Di Semarang Sejarah Injil masuk di tanah Papua di Rayakan di mana

Pelajar, Mahasiswa dan masyarakat Papua di Semarang juga turut merayakannya.
Perayaan tersebut di lakukan bertepatan dengan injil masuk di Tanah Papua pada
tanggl 5 Februari di aula Fisip Universitas 17 Agustus 1945
Semarang(Untag), Ibadah tersebut di Pimpin oleh Bpk Pdt. Yakob
Wabiser dengan Them “INJIL MEMBAWAH DAMAI BAGI PAPUA” dan dalam
perayaan tersebut hadir pula Bpk Pdt. Yulian Rouw Dosen STT Simson
Ungaran – Semarang y ang juga mengambil bagian dalam acara perayaan
tersebut. Di lanjutkan lagi dengan menyanyikan lagu semalamt ulan
tahun dengan memotong kue Ulang tahun yang ke 154 injil masukl di
tanah Papua. Acara perayaan tersebu di
lakukan oleh Badan Pengurus Harian – Himpunan Pelajar dan Mahasiswa
Papua – Semarang (BPH-HIPMAPAS). Organisasi ini
telah di daftarkan di Kesbanglinmas provinsi Jawa Tengah.

Akhir daripada IbadaH Perayaan tersebut di lanjutkan juga dengan acara diskusi
”Refleksi 154 Tahun Injil masuk di Tanah Papua” materi tersebut
di bawahkan oleh pihak Yayasan Bina Taruna Bumi Cenderawasih
(BINTERBUSIH) Semarang. Dalam diskusi tersebut dapat membahas
berbagai persoalan di tanah Papua yang terjadi salah satunya mengenai
perkembangan Gereja – gereja di tanah Papua yang cukup
membingungkan jemaat gereja karena tokoh – tokoh gereja semakin
terpengaruhi oleh dunia Politik pemerintahan, misalnya seperti Gereja
Kema Inil Papua(GKIP dengan Gereja Kingmi Injil Indonesia (GKI),
Gereja Baptis Papua yang kini terjadi dualisme kepemimpinan. hal ini
membingungkan jemaat, jemaat mau kemana bingung. suami ikut
pemimpin satu, istri ikut pemimpin yang satu, anak juga bingung mau
ikut jejak bapa/mama? hal ini memperburuk perkemgan injil di tanah Papua.

Dalam permasalahan ini sangat di kritisi oleh para pemuda gereja yang
sedang berstudi di Semarang karena kepentingan orang – orang /
pejabat tertentu di rasuki kepada Hamba Tuhan sehingga hamba Tuhanpun
terpengaruh dalam bahkan ada yang beralih profesi dari gembala
menjadi calon Legislatif bahkan telah lama menjadi anggota Dewan. Hal
ini memperburuk situasi di Papua.

Tidak hanya di bahas mengenai perkembangan gereja namun perkembangan
lainyapun ikut di bahas misal perkembangan politik, ekonomi,
kesehatan, pendidikan, budaya yang semakin rumit permasalahan yang
dapat di selesaikan. Dalam diskusi tersebut di pandu oleh sdr Dujan
Kogoya sebagai Ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Papua –
Semarang (HIPMAPAS).

0 komentar:

Pengikut Kingmi Papua "Klasis Ibele"

Perempuan Papua Barat

Perempuan Papua Barat
Membela Hak Asasi Perempuan Papua

Danau Habema

Danau Habema
Danau Habema Pertana Kali Masuk Injil Di Ibele

Bagaimana Menurut Anda Blog Ini !.

Gadis Papua Barat

Gadis Papua Barat
Menjaga dan melindungi perempuan papua barat

Tetap Pertahankan Adat Papua barat

Tetap Pertahankan Adat Papua barat

Teks untuk tes

Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all